Postingan

Menampilkan postingan dengan label Hikmah

BEDA GAJI DAN REZEKI

Gaji itu ada slipnya. Rejeki tidak ada slip. Gaji itu dari Boss. Rejeki itu dari ALLAH Ta'ala. Gaji itu hanya uang Rejeki bisa berupa banyak hal. Gaji itu diperoleh dengan kerja. Rejeki itu diperoleh dengan iman. Gaji itu sudah terduga, Rejeki itu sering tak terduga. Gaji mungkin sudah besar, tapi terasa kurang. Rejeki itu selalu mencukupi, meski tak seberapa.. Gaji harus dikejar, dicari dan diusahakan dengan bekerja. Namun Rejeki bisa datang bagi orang yang percaya. Tidak semua orang memiliki gaji, Tetapi setiap orang memiliki Rejeki. Gaji memungkinkan tertukar dengan lain orang,   Tetapi Rejeki tidak akan pernah tertukar. Besaran gaji ditentukan oleh masa kerja dan kinerja,   Sementara besaran Rejeki ditentukan iman dan percaya kita pada ALLAH Ta'ala. Jangan pernah cemas, khawatir, resah, dan   gundah terhadap nasib yang akan datang,   terlebih jangan pernah merasa susah dan   sedih terhadap yang luput dari masa lalu. Yakinlah bahwa renca

KETIKA ALLAH SUDAH TIDAK PEDULI LAGI

Teringat kisah yang tertuang dalam Al Qur’an setelah lembar-lembar pertama ayatNya. Sungguh, ketika Allah sudah tidak mempedulikan seseorang. Allah tidak akan turunkan hidayah kepadanya. Allah enggan memberinya petunjuk. Atau pun hanya sekedar peringatan. Bahkan Allah kunci rapat hati dan matanya dari jalan kebenaran. Tak memberi sedikitpun cahaya yang membuat garis lurus. Tidak hanya itu. Allah pun beri penyakit yang membuatnya semakin tersesat. Seakan-akan berada dalam badai dengan sambaran petir yang membuat sakit pendengaran dan membutakan penglihatan. Na’udzubillah. Semoga kita bukan termasuk yang dibicarakan itu. Maka berterimakasihlah jika Allah masih memberi ujian dan cobaan. Karena itu merupakan tanda bahwa Allah masih peduli dengan kita. Maka berterimakasihlah jika Allah masih memberi peringatan kepada kita walaupun dengan cara yang kita tidak suka. Karena itu juga merupakan tanda bahwa Allah masih sayang pada kita. Justru kalau hidup kita tanpa semua it

SEPATU PAK TUA

Seorang pria yang sudah tua hendak menaiki bus. Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Lalu pintu tertutup dan bus mulai bergerak, sehingga ia tidak bisa memungut sepatu yang terlepas tadi. Lalu si bapak tua itu dengan tenang melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya ke luar melalui jendela. Seorang pemuda yang duduk dalam bus melihat kejadian itu dan bertanya kepada si bapak tua, "Aku memperhatikan apa yang Anda   lakukan Pak. Mengapa Anda melemparkan sepatu Anda yang sebelah juga?" Si bapak tua menjawab, "Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya." Dalam cerita di atas Pak Tua memahami filosofi dasar dalam hidup. Jangan mempertahankan sesuatu hanya karena kamu ingin memilikinya atau karena kamu tidak ingin orang lain memilikinya. Kita kehilangan banyak hal di sepanjang masa hidup. Kehilangan tersebut pada awalnya tampak seperti tidak adil dan merisaukan, tetapi itu